Kamis, 23 Januari 2014

Manfaat Blackcurrant


Manfaat Blackcurrant Untuk Penyakit Jantung




Blackcurrant buah yang warna dan bentuknya mengagumkan ini ternyata bukan hanya sehat jika dimakan.
Selain juga sebagai sumber vitamin C alami, ternyata buah ini juga punya khasiat yang mengejutkan.
Menurut penelitian terbaru, blackcurrant bisa menjadi kunci untuk mengalahkan penyakit jantung.
Buah tersebut diketahui kaya akan antioksidan, yang telah terbukti membantu memangkas risiko serangan jantung, stroke dan gagal jantung.
Profesor Michael Aviram yang memimpin penelitian dari Rambam Medical Centre di Haifa, Israel, menemukan bahwa buah ini dapat membantu tingkat pembuangan lemak berbahaya dalam darah. “Menemukan kandungan tinggi antioksidan dalam buah super ini adalah sebuah terobosan menarik dan signifikan dalam kesehatan jantung,” ungkap Aviram. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Royal Society of Chemistry journal Food and Function. Maka dari itu, jangan ragu untuk makan buah blackcurrant.
Selain itu, buah yang masuk dalam kategori tanaman semak yang berasal dari kawasan Eropa bagian tengah dan utara, serta dapat dijumpai pula di Asia bagian utara ini, memiliki kadar vitamin C yang luar biasa tinggi (302% nilai asupan harian per 100 gram). Selain itu, blackcurrant juga banyak mengandung vitamin lain, seperti vitamin B1, B2, B3, B5, dan vitamin B6, serta mineral kalsium, besi, magnesium, fosfor, dan seng. Terdapat pula senyawa fitokimia (polifenol/antosianin) yang berpotensi menghambat mekanisme inflamasi yang diduga berasal dari tahap awal penyakit jantung, kanker, infeksi mikroba, atau kelainan neurologis seperti penyakit Alzheimer’s .
Senyawa antosianin utama pada blackcurrant adalah delfinidin-3-O-glukosida, sianidin-3-O-glukosida, dan sianidin-3-O-rutinosida).
Minyak biji blackcurrant juga mengandung senyawa penting lainnya, yakni asam gama linolenat dan asam lemak esensial


Tips Jantung Sehat Ala Blackcurrant

Campurkan segenggam blackcurrant pada sarapan Anda, maka Anda akan terbebas dari resiko terkena berbagai penyakit seperti asma, jantung, kanker bahkan Alzheimer.
Menshealth mempublikasikan hasil penelitian yang dilakukan oleh Molecular Nutrition & Food Research yang menemukan bahwa Epigallocatechim (zat antioksidan) ditemukan dalam buah blackcurrant, zat tersebut bila bereaksi dengan system imunitas pada tubuh dapat mencegah peradangan pada jaringan paru-paru anda yang dapat menyebabkan asma.
Sumber : http://www.superlutein.biz/manfaat-blackcurrant-untuk-penyakit-jantung/



Piramid Carstenz dan Puncak Jayawijaya di Papua


Objek Wisata Puncak Jayawijaya dan Carstenz









Objek Wisata Puncak Jayawijaya terletak di daerah tropis merupakan pegunungan yang diselimuti salju, Anda dapat meralat anggapan tersebut setelah berkunjung ke Puncak Jayawijaya, puncak tertinggi di Pegunungan Sudirman (Sudirman Range) di Provinsi Papua. Puncak Jayawijaya atau yang lebih singkat disebut Puncak Jaya, memiliki ketinggian mencapai + 4.884 meter di atas permukaan laut (dpl), sehingga memungkinkan daerah ini diselimuti oleh salju abadi.

Namun, salju abadi tersebut diperkirakan bakal menyusut, bahkan mengering. Dalam sejumlah penelitian disimpulkan bahwa endapan es di pegunungan ini dari tahun ke tahun mengalami penyusutan yang serius. Penyusutan salju di Pegunungan Sudirman ini diakibatkan oleh pemanasan global. Sehingga, bukan tidak mungkin kelak pegunungan ini akan kehilangan salju seperti yang terjadi pada Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Nah, sebelum perkiraan itu betul-betul menjadi nyata, tak ada salahnya Anda mencoba menaklukkan puncak tertinggi di Indonesia ini.

Puncak Jayawijaya merupakan salah satu puncak gunung bersalju yang ada di perlintasan garis khatulistiwa, selain pegunungan di Afrika dan Amerika Latin. Jika dilihat dari udara, Puncak Jayawijaya nampak seperti permadani hitam yang diselimuti oleh tudung putih. Jika matahari sedang cerah, maka hamparan salju tersebut akan memantulkan cahaya mentari yang menyilaukan. Kandungan es di pegunungan ini diperkirakan mencapai 5 persen dari cadangan es dunia yang berada di luar Benua Antartika. Namun akibat pemanasan global, jumlah tersebut dari tahun ke tahun kian menyusut. Jika dilihat dari tipe gletsernya, kawasan bersalju di Jayawijaya masuk ke dalam tipe Alpine Glaciation. Sementara gletser (aliran lumeran salju) di wilayah ini masuk ke dalam tipe Valley Glacier, yaitu aliran gletser yang mengalir dari tempat tinggi menuju daerah yang lebih rendah. Oleh sebab itu, di daerah ini dimungkinkan terdapat aliran sungai es.



Selain dikenal dengan nama Puncak Jaya, puncak tertinggi ini juga terkenal dengan sebutan Carstensz Pyramide, atau Puncak Carstensz. Nama tersebut diambil dari seorang petualang dari negeri Belanda, yakni Jan Carstensz, yang pertama kali melihat adanya puncak gunung bersalju di daerah tropis, tepatnya di Pulau Papua. Pengamatan tersebut dilakukan oleh Jan Carstensz melalui sebuah kapal laut pada tahun 1623. Karena belum bisa dibuktikan dengan pengamatan langsung, laporan itu dianggap mengada-ada. Sebab, bagi orang Eropa, menemukan pegunungan bersalju di tanah tropis adalah sesuatu yang hampir mustahil.

Puncak yang juga terdaftar sebagai salah satu dari tujuh puncak benua (Seven Summit) yang sangat fenomenal dan menjadi incaran pendaki gunung di berbagai belahan dunia. Puncak Jayawijaya terletak di Taman Nasional Laurentz, Papua. Puncak ini diselimuti oleh salju abadi. Salju abadi di Puncak Jayawijaya merupakan satu dari tiga padang salju di daerah tropis yang terdapat di dunia. Di negeri kita yang dilalui garis khatulistiwa ini, menyaksikan adanya salju di Indonesia tentunya sesuatu yang mustahil untuk bisa dimengerti. Carstenz Pyramid (4884 mdpl) adalah salah satu puncak yang bersalju tersebut. Puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Pasifik ini terletak di rangkaian Pegunungan Sudirman. Puncak ini terkenal tidak hanya karena tingginya, tetapi juga karena terdapat lapisan salju di puncaknya.

Akses manuju Objek Wisata Puncak Jayawijaya
Mengingat medan pendakian yang berat, proses perizinan yang rumit, serta jaminan keamanan ketika proses pendakian, sebaiknya para pendaki memanfaatkan jasa agen perjalanan yang berpengalaman. Berbagai agen perjalanan yang memiliki reputasi internasional telah menyediakan dua pilihan jalur pendakian, yaitu jalur klasik melalui Desa Ilaga, atau jalur kedua yang lebih nyaman dengan menumpang helikopter menuju base camp Bukit Danau (Danau Valley).
Jasa agen perjalanan tersebut biasanya akan menangani juga masalah perizinan, transportasi dari Jakarta menuju Papua, persewaan helikopter menuju base camp, pemandu pendakian, asuransi, serta latihan dan pengkondisian tim sebelum pendakian. Tentu saja, biaya per orang untuk satu tim pendakian dengan menggunakan jasa agen perjalanan memerlukan biaya yang cukup besar, yaitu sekitar 10.000 USD per orang (atau sekitar seratus juta rupiah lebih).


Objek Wisata Puncak Carstenz



Puncak Carstensz Pyramid memiliki ketinggian 4884 M dpl (16023 ft). Lokasi koordinatnya berada pada S 04°04.733 dan E 137°09.572, terletak di sebelah barat central highland yang disebut dengan Jayawijaya dan pegunungan Sudirman. Banyak yang mengira bahwa puncak Jayawijaya sama dengan Carstensz Pyramide, padahal kedua puncak ini bersebelahan letaknya. 

Pada tahun 1623 Navigator dari Belanda John Carstensz menjadi orang pertama yang membawa kabar ke daratan Eropa tentang adanya puncak es di negara tropis di garis eografis equator Barat Papua Nugini. Hasil laporannya ditanggapi dengan gelak tawa oleh publik pada saat itu. Baru pada tahun 1899, selang 3 abad lamanya ekspedisi Belanda yang sedang membuat peta di situ membenarkan apa yang di sampaikan John Carstensz. Maka namanya di abadikan di situ.

Gunung ini memang terletak di Indonesia, namun pendaki yang menyemarakkan dengan menjelajahi punggungannya kebanyakan malah dari pendaki luar negeri bukan pendaki lokal. Tahukah Anda, setiap tahunnya ada sekitar 200-300 pendaki luar negeri yang mengeksplore gunung ini, sementara pendaki Indonesia hanya puluhan orang saja. Memang terlihat aneh, namun inilah faktanya yang terjadi di lapangan. Usut punya usut pendaki lokal terkendala dalam hal perijinan.

Untuk mendaki gunung ini ada dua akses, yaitu melalui freeport dan ilaga. Galih Donikara, seorang senior Wanadri menyebutkan untuk mendaki gunung ini harus memiliki rekomendasi dari kantor Menpora, Kapolri, BIA – intelejen Indonesia, Menhutbun/PKA, PT Freeport Indonesia (PTFI). Kalau mau lewat Tembagapura ditambah dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Itu semua harus diurus di Jakarta. Lalu di Jayapura, rekomendasi dari Bakorstranasda dan Kapolda harus dikantongi. Di Timika, rekomendasi EPO dan izin PTFI untuk fasilitas lintasan. ”Terakhir di Tembagapura, koordinasi dengan Emergency Response Group (ERG) untuk penanganan Emergency Procedur dan aparat Satgaspam untuk masalah keamanan lintasan,” jelas pendaki gunung yang sempat tergabung dalam ekspedisi Indonesia – Everest ’97 ini. Rentetan panjang daftar surat rekomendasi ini yang akhirnya banyak membuat pendaki kita lebih memilih mendaki luar negeri. Sementara untuk akses Ilaga, dibutuhkan lebih banyak lagi biaya dan waktu yang lebih lama untuk mencapai kemah induk.

 

See more at: http://obyekwisatamancanegara.blogspot.com/2012/02/objek-wisata-puncak-jayawijaya-dan.html#sthash.06YT2wEg.dpuf


Selasa, 17 Desember 2013

HOLIDAY

TENTANG GREEN CANYON
Wonderful Green Canyon

 

Jika cuaca cerah....pelangi kadang hadir dan indah untuk di abadikan  Green Canyon adalah satu daerah perairan yang sangat menawan untuk dinikmati keindahan alamnya....airnya yang mengalir jernih...bebas dari semua limbah indrustri...masih alami. Buat Anda yang telah mengenal Green Canyon tentu kami tidak akan susah menjelaskanya karena Anda sendiri pernah menikmati keindahannya. Tapi bagi Anda yang masih belum mengetahui Green Canyon, kami akan menjelasnya secara Singkat. Green canyon banyak dikenal para wisatawan dengan keindahan alamnya yaitu berupa batuan dengan dinding tebing bahkan ada yang masih berupa dinding goa utuh dan bisa disebrangi dengan memakai perahu/trip berperahu. Berparahu adalah wisata Terpopuler dari semenjak dibukanya Green canyon sebagai wahana wisata alam, tetapi sebenarnya ada beberapa fase yang bisa Anda nikmati ketika berencana menikmati dan datang ke Green Canyon. Diantaranya :

Trip berperahu :

Dimulai/start dari dermaga utama Green canyon berangkat dengan menggunakan perahu katir kapasitas 5 orang menuju ke Dermaga satu/dermaga transit dan pulang lagi menuju dermaga utama Green canyon. Limit waktu sekitar 1 jam. Itulah wisata yang paling awal dan terpopuler mengenai Green Canyon. Anda bisa menikmati keindahan alam sewaktu berperahu...betapa dulunya dinding aliran sungai Green canyon adalah sebuah goa yang panjang dan kokoh yang sekarang menjadi rereuntuhan yang tak kalah indah untuk dinikmati.

Trip berperahu plus semi body rafting :

Ketika Anda berparahu di Green canyon dan sampai di dermaga satu, Anda bisa berfoto-foto di dermaga tersebut sebelum menunggu antrian perahu untuk menjemput Anda kembali ke dermaga utama. Dan ketika Anda berada di dermaga itu kemudian melihat aktifitas lain yaitu berenang melawan arus menuju satu batu yang tinggi bernama Batu Payung, tempat para wisatawan berenang dan memacu andrenalin untuk terjun dari atas batu payung tersebut. Dan ketika Anda berminat untuk melakukan kegiatan seperti itu akan dikenakan biaya tambahan oleh awak perahu. Biaya itu adalah mutlak dan harus dibatyar, karena memang ketentuan dan aturan kepariwisataan setempat yang mengaturnya. Dengan membayar biaya tambahan/biasanya dipungut perorangan Andapun bisa menikmati petualangan meloncat dari batu payung tersebut. Tentu saja pelampung adalah hal yang wajib Anda pakai ketika melakukan trip ini dan memang sudah disediakan dari awak perahu.
Full Body Rafting :

 



Green canyon memang sangat indah untuk dinikmati. Ketika Anda telah mencoba mamacu andrenalin dengan loncatan dari atas batu payung, Andapun pasti akan penasaran ingin menikmati body rafting yang full challange. jadi kami sarankan Anda mencobanya untuk full Body rafting. Rutenyapun sangat berbeda, jika trip nberperahu plus berenag sampai Batu payung rutenya dari dermaga utama menujmu dermaga satu itu posisinya melawan arus air, jika sanpai di batu payung dan kembali ke dermaga utama perjalanan memakan waktu paling lama 2 jam. Lain halnya dengan full body rafting, waktu yang ditempuh untuk pengarungan sekitar 4-5 jam. Start dari hulu sungai atas/starting point, untuk menuju kesana kami sediakan mobil pick-up yang akan mengantar Anda melewati bukit dengan jalan yang masih terjal. Sesampainya di tempat akhir mobil namanya Pasir sereh, Anda akan tracking terlebih dahulu dengan medan menurun manuju bibir sungai tempat dimulainya body rafting. Sebelum mulai bersentuhan dengan air di hulu sungai Green canyon Anda bisa packing kamera ke dalam dry bag/disediakan kami, kecuali yang waterproof (recomendeed). Dari sinilah pengarungan bodyrafting dimulai dengan berbekal life jacket/pelampung, helmet, decker/pelindung kaki serta tali lempar yang di bawa pemandu untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan Anda selama pengarungan. Hal yang perlu diingat adalah ketika sebelum memulai kegiatan ini adalah jangan lupa untuk sarapan, mengkonsumsi obat anti masuk angin, membawa air minum, makanan kecil, dan rokok bagi Anda yang perokok berat dan kami menyebutnya dengan "OKSIGEN". Sekitar 3 sampai 4 jam Anda akan berada di perairan Green canyon yang jernih dengan menghanyutkan diri dan mengambang Anda bisa menikmati keindahan alam yang bener bener 0 km dari kebisingan.Kata orang sih, untuk body rafting Green canyon adalah "destinasy nya Body rafting di Asia" karena tidak ada lagi tempat lain di nusantara ini bahkan Asia sekalipun. Phuket katanya masih ada kesamaan tapi lebih dominan berperahunya. Perjalananpun akan melewati beberapa spot perairan seperti Kisunda, Goa Bau (karena kotoran kelalawar yang bersarang di dalamnya), Curug Janggala, Sumur dan pemandian puteri yang konon ceritanya jika Anda meminum air tersebut akan awet muda serta Batu payung yang sudah menjadi spot favorite bagi para pengunjung. Disini Anda bisa melompat sepuasnya berulang-ulang dan jangan khawatir, kami akan sangat senang melayani untuk pengambilan gambar/foto Anda ketika meloncat. Sesudah itu Anda akan sampai di dermaga satu untuk menunggu giliran perahu yang akan mengangkut Anda menuju dermaga utama Green canyoon. Dari dermaga satu Anda akan dibawa dengan perahu menyiusuri sungai Green canyon dan melewati daerah cukang Taneuh, sebuah daerah dinding goa yang tembus dan bisa dilewati oleh perahu. Sesampainya di Dermaga utama Green canyon Anda akan kami Angkut kembali ke Basecamp. Setelah sampai di base camp, Anda bisa mandi, ganti pakaian kemudian makan dan menyantap kelapa muda. Sebagai ending dari trip ini kami sediakan sertifikat/merchandishe bagi Anda dan teman-teman. Semoga yang pernah ke Green canyon dan belum merasakan full bodyrafting akan kembali ke Green canyon...dan bagi Anda yang belum sama sekali sekaranglah saatnya...dengan satu kali trip sebenarnya Anda telah menjelajahi wahana wisata Green canyon secara menyeluruh....let's make one memoriable trip in green canyon.

 
sumber : http://satoetoedjoeone.blogspot.com/2012/11/tentang-green-canyon.html